Blog

Vaksin HPV untuk Individu yang Aktif Secara Seksual

14 Februari, 2025 by Maia

Vaksin HPV untuk Individu yang Aktif Secara Seksual

Yang Anda perlu ketahui: 

  • Vaksinasi HPV dilakukan untuk mencegah infeksi dari human papillomavirus (HPV).
  • HPV merupakan virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin, dan kanker pada daerah reproduksi seperti vagina, serviks, dan penis.

HPV (human papillomavirus) merupakan salah satu virus yang dapat menyebar melalui kontak kulit atau hubungan seksual. Jika terinfeksi, HPV dapat menyebabkan kutil kelamin, dan kanker pada area kelamin, seperti vagina, serviks, dan penis.  Data telah menunjukkan bahwa ada sekitar 40 jenis (strain) HPV yang dapat menyebar melalui hubungan seksual. 

Vaksin HPV merupakan salah satu vaksin yang diwajibkan oleh pemerintah Indonesia. Baik pada wanita dan laki-laki, vaksin HPV diutamakan untuk remaja. Selain golongan tersebut, vaksin HPV juga direkomendasikan untuk dewasa yang belum pernah mendapatkannya. 

Apa tujuan dari vaksin HPV?

Vaksin HPV dapat mencegah infeksi HPV yang dapat berkembang menjadi kanker atau kutil kelamin. Perlu untuk dipahami bahwa vaksin ini mencegah infeksi, tetapi bukan pengobatan. Dengan demikian, jika Anda sudah terinfeksi dengan HPV, vaksin ini tidak dapat menyembuhkan infeksi tersebut.

Bagaimana vaksin HPV bekerja?

Vaksin ini mengandung simulasi virus, bukan virus hidup yang sebenarnya. Vaksin akan merangsang sistem kekebalan tubuh Anda untuk menghasilkan antibodi yang mampu melawan HPV. Jika Anda terpapar dengan HPV, antibodi ini akan mencegahnya menyebabkan infeksi.

Kapan vaksin HPV dapat diberikan?

Baik pria maupun wanita dianjurkan untuk mendapatkan vaksin sebelum aktif secara seksual.  Dengan itu, di Indonesia, vaksin HPV sudah diwajibkan untuk usia 10-13 tahun. Bagi kalangan tersebut, vaksinasi ini tidak dibebankan biaya dan biasanya dilakukan di sekolah.

Bagi orang dewasa yang belum aktif secara seksual, vaksin HPV tetap direkomendasikan sampai usia 26 tahun. Jika sudah 27 tahun atau keatas dan sudah aktif secara seksual, konsultasi dokter perlu dilakukan dahulu untuk menentukan efektifitasnya. Perlu dicatat, bagi dewasa vaksin HPV tidak gratis dan harus dilakukan secara mandiri di klinik atau rumah sakit pilihan.

Siapa yang dilarang mendapatkan vaksin HPV?

Anda tidak boleh mendapatkan vaksin HPV jika:

  • Sedang hamil: Sampai sekarang, belum ada data konklusif mengenai dampaknya vaksin HPV pada janin. Dengan itu, vaksin HPV sebaiknya dilakukan setelah melahirkan.  Namun, jika Anda baru mengetahui bahwa Anda hamil setelah mendapatkan vaksin, vaksin HPV tidak terkait dengan komplikasi kehamilan.
  • Mengalami reaksi terhadap dosis sebelumnya: Meskipun sangat jarang, vaksin HPV dapat menimbulkan reaksi alergi pada orang tertentu. 
  • Sedang sakit sedang hingga parah: Anda sebaiknya menunggu sampai sehat kembali sebelum mendapatkan vaksin.

Jadwal vaksinasi HPV

Jumlah suntikan tergantung pada usia saat dosis pertama diberikan:

  • Usia 9-15 tahun: 2 kali pemberian. Suntikan kedua diberikan 6-12 bulan setelah yang pertama.
  • Usia 15 tahun ke atas: 3 kali pemberian. Suntikan kedua diberikan 1-2 bulan setelah suntikan pertama, dan suntikan ketiga diberikan 6 bulan setelah suntikan pertama.
  • Individu dengan sistem kekebalan yang lemah (immunocompromised): 3 kali pemberian. Suntikan kedua diberikan 1-2 bulan setelah suntikan pertama, dan suntikan ketiga diberikan 6 bulan setelah suntikan pertama. 

Apakah vaksin HPV bertahan seumur hidup?

Vaksin HPV tidak memerlukan booster atau dosis tambahan. Secara garis besar vaksin akan bertahan selama bertahun-tahun seperti berikut ini: 

  • Gardasil: tetap efektif lebih dari 10 tahun setelah vaksinasi.
  • Cervarix: tetap efektif lebih dari 10 tahun setelah vaksinasi.
  • Gardasil-9: tetap efektif setidaknya selama 6 tahun setelah vaksinasi.

Apa saja efek samping Vaksin HPV?

Secara keseluruhan Vaksin HPV aman untuk diberikan, tetapi beberapa efek samping ringan dapat terjadi, seperti:

  • Rasa sakit, bengkak, atau kemerahan di tempat suntikan.
  • Sakit kepala atau merasa lelah.
  • Nyeri otot atau sendi.
  • Pusing.
  • Demam.
  • Mual.
  • Reaksi alergi parah (jarang terjadi).

Secara jangka panjang, vaksin HPV merupakan cara aman dan mudah untuk mencegah infeksi HPV, dan tidak ada efek samping jangka panjang yang diketahui.

Sumber

Centers for Disease Control and Prevention. (2021, 16 November). HPV vaccination recommendations. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/hpv/hcp/recommendations.html 

Clinic, C. (2024, 1 Mei). What is the HPV vaccine?. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/21613-hpv-vaccine 

Mayo Foundation for Medical Education and Research. (2023, 25 Agustus). HPV vaccine: Get the facts. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hpv-infection/in-depth/hpv-vaccine/art-20047292 

National Health Service. (n.d.). HPV vaccine. NHS choices. https://www.nhs.uk/vaccinations/hpv-vaccine/