Blog

Kapan Siklus Menstruasi Bisa dikatakan tidak Normal?

12 Agustus, 2024 by Maia

Kapan Siklus Menstruasi Bisa dikatakan tidak Normal?

Apa yang Anda perlu ketahui:

  • Siklus menstruasi bisa dikatakan tidak teratur jika kurang dari 21 hari atau lebih lama dari 35 hari.
  • Menstruasi yang tidak teratur bisa disebabkan oleh stress, obat tertentu, atau olahraga berlebihan.
  • Selain itu, menstruasi yang tidak teratur juga bisa gejala dari kondisi sindrom ovarium polikistik (PCOS), masalah tiroid, endometriosis, fibroid rahim, dan berat badan berlebihan. 

Selama siklus haid, perubahan pada hormon estrogen dan progesteron akan menyebabkan perubahan pada lapisan rahim. Lalu, jika sel telur tidak dibuahi, dinding rahim akan runtuh dan keluar bersamaan dengan darah, dan menyebabkan menstruasi.

Pada umumnya, siklus menstruasi akan terjadi pada jangka waktu yang sama setiap bulannya. Menstruasi akan terjadi setiap 21-35 hari dan volume darah yang dikeluarkan sekitar 30-80 ml.

Namun, gaya hidup tidak sehat dan kondisi tertentu dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak normal. 

Apa saja tanda-tanda menstruasi tidak teratur? 

Berikut ini merupakan tanda-tanda siklus menstruasi yang tidak teratur:

  • Menstruasi yang tidak teratur terjadi jika kurang dari 21 hari atau lebih lama dari 35 hari.
  • Lama waktu menstruasi berbeda-beda setiap bulan.
  • Tidak menstruasi selama tiga periode berturut-turut. 
  • Darah yang keluar sangat banyak, sehingga lebih dari tujuh hari.
  • Darah yang keluar sedikit dengan waktu singkat.

Penyebab siklus menstruasi tidak teratur

Siklus menstruasi yang tidak teratur bisa disebabkan oleh gaya hidup atau kondisi kesehatan, seperti: 

  • Stress Stress yang berlebihan dapat menggangu bagian otak yang mengontrol hormon yang mengatur siklus menstruasi.
  • Kelebihan berat badan Kelebihan berat badan bisa mempengaruhi kadar estrogen dan insulin, dan ini bisa mengganggu siklus menstruasi yang normal. Selain itu, peningkatan berat badan juga bisa menjadi tanda PCOS dan hipotiroidisme, dua kondisi yang bisa menyebabkan siklus menstruasi tidak normal.
  • Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) Menstruasi tidak teratur adalah sebuah gejala dari sindrom ovarium polikistik (PCOS), dimana kista tumbuh di ovarium. Kondisi ini dapat meningkatkan kadar androgen, yaitu seks hormon pria, diatas ambang normal. 
  • Penurunan berat badan berlebihan Diet berlebihan yang menurunkan berat badan dalam waktu singkat bisa berdampak kepada siklus menstruasi lho. Kekurangan kalori dapat mengganggu produksi hormon yang dibutuhkan untuk menstruasi yang normal. 
  • Obat-obatan tertentu Obat terapi penggantian hormon, obat tiroid, antidepresan, obat epilepsi, ibuprofen, aspirin, dan obat kemoterapi dapat mengganggu siklus terapi. Anda juga bisa mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur jika sedang menggunakan alat kontrasepsi hormonal. 
  • Endometriosis Kondisi ini terjadi jika jaringan yang melapisi rahim tumbuh di luarnya. Selain menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur, kondisi ini juga bisa membuat perut kram yang berlebihan, dan pendarahan hebat saat menstruasi. 
  • Fibroid Rahim Fibroid rahim adalah kondisi dimana tumor otot berkembang di dinding rahim. 
  • Perimenopause atau pubertas Usia juga dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Saat masa pubertas, tingkat hormon yang belum stabil menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur.  Selain itu, tahap perimenopause terjadi 4-8 tahun sebelum menopause terjadi. Pada saat ini, siklus menstruasi dapat menjadi panjang atau lebih pendek, sebelum berhenti sama sekali saat menopause memulai. 
  • Kanker serviks Menstruasi yang tidak teratur bisa jadi gejala dari kanker serviks. 
  • Setelah melahirkan atau menyusui Terkadang hormon akan tidak stabil setelah Anda melahirkan lalu menyusui anak, sehingga 

Tips menjaga siklus menstruasi yang teratur

Biasanya, siklus tidak normal terjadi saat setelah melahirkan, sedang menyusui, masa pubertas atau perimenopause tidak perlu diobati. Adapun perubahan kebiasaan gaya hidup seperti di bawah ini yang bisa diterapkan untuk menjaga siklus yang normal.

  • Terapkan kebiasaan gaya hidup sehat dengan olahraga rutin, istirahat secukupnya, dan makanan yang seimbang.
  • Lacak siklus menstruasi dengan aplikasi seperti Plans agar kenal dengan polanya. 
  • Hindari diet ekstrem dan turunkan berat badan secara perlahan. 
  • Atasi stress dengan istirahat yang cukup dan teknik relaksasi lainnya. 
  • Gunakan alat kontrasepsi (KB) sesuai dengan anjuran dokter.
  • Berkonsultasi dengan dokter jika mulai perhatikan siklus menstruasi yang tidak teratur. 

Namun apabila Anda perlu ke dokter, pada umumnya dokter mengatasi haid tidak teratur dengan cara berikut ini: 

  • Pil KB dosis rendah dengan kandungan estrogen dan progesteron untuk mengembalikan siklus normal.
  • Metmorfin atau insulin dapat diresepkan untuk memperlancar ovulasi.
  • Tindakan obat atau operasi akan dibutuhkan untuk kondisi seperti kanker serviks, endometriosis, masalah tiroid, PCOS dan lainnya.

Perlu diingat, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dahulu sebelum mengkonsumsi obat-obatan untuk mengatasi masalah menstruasi.

Sumber:

Cadman, B., & French, M. (2023, November 28). Missed period on birth control: Causes and more. Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322141

Mayo Foundation for Medical Education and Research. (2022, September 8). Polycystic ovary syndrome (PCOS). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pcos/symptoms-causes/syc-20353439

NHS UK. (2022, July 22). Irregular periods. NHS choices. https://www.nhs.uk/conditions/irregular-periods/