Apa yang Anda perlu ketahui:
- Antibodi antisperma (ASA) adalah antibodi yang menyerang sel sperma.
- Pada pria, kondisi ini dapat menurunkan kualitas sperma, dan pada wanita, antibodi ini dapat menyerang sperma, sehingga menghambat pembuahan, dan menyulitkan kehamilan.
- Beberapa jenis teknologi bantuan reproduksi seperti IVF atau ICSI dapat meningkatkan peluang sukses hamil jika ASA menjadi sebuah hambatan.
Imun tubuh memiliki peran penting untuk menjaga Anda dari berbagai ancaman yang berbahaya. Namun, sistem imun pun bisa salah target. Antibodi antisperma merupakan kondisi dimana sistem tubuh seseorang membentuk antibodi yang menyerang sperma, sehingga menyulitkan terjadinya kehamilan.
Jika antibodi sperma atau ASA terjadi, maka sistem imun tubuh mengalami kekeliruan dimana sperma dianggap sebagai zat berbahaya dan asing. Dengan itu, tubuh akan memproduksi antibodi yang akan menyerang sel sperma. Pada wanita, antibodi tersebut akan menyerang sperma yang memasuki tubuh melalui vagina, sehingga mempersulit proses pembuahan.
Ternyata, kondisi ini tidak hanya bisa terjadi pada wanita, lho. Pada pria, antibodi antisperma akan menghambat produksi sperma, sehingga air mani yang dikeluarkan tidak mengandung sel sperma.
Apakah antibodi antisperma membuat susah hamil?
Jumlah antibodi antisperma yang signifikan dapat mempersulit kehamilan. Dengan itu, antibodi antisperma dapat menyebabkan hal-hal berikut ini:
- Menjadikan sperma sasaran untuk sistem imun tubuh
- Memperlambat pergerakan sperma.
- Menghalangi sperma untuk memasuki rahim, sehingga pembuahan sukses sulit.
- Aglutinasi sperma, kondisi di mana sel sperma saling menempel.
Penyebab antibodi antisperma
Pada pria sehat, sperma diproduksi dan tersimpan dalam testikel, sehingga terpisah dari darah, dimana antibodi dapat ditemukan. Dengan itu, beberapa hal ini diduga dapat menyebabkan antibodi antisperma terbentuk dalam tubuh.
- Kualitas sperma rendah
Sampai saat ini, para ahli belum menemukan penyebab pasti terbentuknya antibodi antisperma pada tubuh wanita. Namun, satu teori yang jadi dugaan kuat para ahli adalah kualitas sperma pasangan yang rendah.
Hal ini bisa disebabkan oleh stress, cedera, ataupun kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi miras.
- Variokel
Variokel merupakan pembesaran pembuluh darah vena pada skrotum atau kantong testis. Salah satu dampak dari kondisi ini adalah peningkatan suhu pada skrotum, yang bisa menurunkan jumlah, fungsi, dan pergerakan sperma.
Menurut studi dalam jurnal Andrology, antibodi antisperma lebih sering ditemukan pada pria yang mengalami kondisi variokel. ****
- Peradangan prostat
Prostat memiliki perang penting untuk memproduksi semen atau air mani. Jika terjadi peradangan pada prostat, maka air mani yang seharusnya melindungi sperma akan merusaknya, sehingga sistem imun tubuh akan membentuk antibodi yang menyerang sperma.
- Torsio testis
Torsio testis merupakan cedera pada testis yang menyebabkan nyeri dan bengkak. Kondisi ini terjadi jika salah satu pembuluh darah pada testis terpelintir, dan menyebabkan penghambatan aliran darah pada testis. Kondisi ini diketahui dapat merangsang pembentukan antibodi antisperma.
Diagnosis antibodi antisperma
Pada pasangan yang belum sukses hamil, antibodi antisperma bisa jadi penyebabnya. Dengan itu, dokter dapat melakukan beberapa tes untuk memastikan antibodi antisperma adalah penyebabnya.
Pada pria, tes ini dapat dilakukan dengan cara analisa sperma melalui sampel air mani. Sementara pada wanita, tes darah dapat dilakukan untuk menganalisa antibodi.
Hasil yang normal adalah nilai persentase sperma yang diikat antibodi kurang dari 10 persen. Dengan itu, kondisi ini tidak akan terlalu mempengaruhi peluang untuk hamil.
Pengobatan antibodi antisperma
Pengobatan antibodi antisperma berfokus untuk meningkatkan potensi kehamilan dengan berbagai cara. Tergantung dengan kadarnya dan penyebabnya, obat imunosupresif atau anti-inflamasi dapat diberikan untuk mengurangi jumlah antibodi antisperma dalam tubuh. Adapun terapi paternal leukocyte immunization (PLI) yang merupakan penyuntikan sel darah putih suami ke istri untuk mengurangi angka antibodi antisperma pada tubuh wanita.
Untuk kasus yang lebih drastis, teknologi bantuan reproduksi (ART) berikut ini dapat dicoba untuk mengurangi hambatan yang disebabkan oleh antibodi antisperma:
- In vitro fertilization (IVF): IVF, atau juga dikenal dengan nama bayi tabung merupakan cara pembuahan di luar rahim. Metode ini tidak akan membuat sperma diserang antibodi antisperma karena tidak melewati saluran reproduksi wanita.
- Intracytoplasmic sperm injection (ICSI): Dengan metode ini sperma terbaik akan langsung diinjeksi ke dalam sel telur dalam laboratorium, sehingga peluang pembuahan sukses meningkat.
Sedang merencanakan program hamil? Plans dapat menghubungkan Anda dengan klinik fertilitas terbaik di Indonesia dan seluruh dunia, termasuk klinik mitra terpercaya di Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan untuk mendukung perjalanan Anda menuju kehamilan.
Sumber
Bozhedomov, V. A., Lipatova, N. A., Alexeev, R. A., Alexandrova, L. M., Nikolaeva, M. A., & Sukhikh, G. T. (2014). The role of the antisperm antibodies in male infertility assessment after microsurgical varicocelectomy. Andrology, 2(6), 847–855. https://doi.org/10.1111/j.2047-2927.2014.00254.x
Págan, C. N., & Johnson, T. C. (2023, April 23). Antisperm antibodies: Why they form, tests for diagnosis, treatment. WebMD. https://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/fertility-antisperm-antibodies