Apa yang Anda perlu ketahui:
Ovum Pick-up (OPU) adalah prosedur penting dalam program bayi tabung atau fertilisasi in-vitro (IVF). Tahap ini dilakukan setelah stimulasi ovarium, dimana ovarium dirangsang dengan obat untuk memproduksi sel telur matang sebanyak mungkin.
Salah satu dari sel telur ini akan dibuahkan untuk dimasukan kembali ke rahim dengan tujuan akhir yaitu mendapatkan keturunan. Dengan demikian, OPU merupakan prosedur dimana sel telur akan diambil untuk pembuahan di laboratorium.
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai persiapan dan prosedur OPU.
Persiapan sebelum prosedur OPU
OPU dapat dilakukan setelah proses stimulasi ovarium. Hasil dari stimulasi ovarium dapat dilihat dari pemantauan seperti berikut ini:
Pemantauan sebelum proses OPU
- Ultrasonografi transvaginal: USG Transvaginal adalah cara untuk memantau pertumbuhan folikel pada ovarium memastikan bahwa folikel sudah matang dan siap untuk diambil.
- Cek Hormon: Pemeriksaan ini dilakukan untuk memantau kadar hormon folikel-stimulasi (FSH), estradiol, dan Luteinizing hormone (LH). Jumlah hormon FSH dan LH akan menjadi indikator bagi dokter untuk menentukan waktu tepat melakukan prosedur berikutnya.
Saat ukuran folikel sudah mencapai 18-20 mm dan kadar hormon estradiol mencapai tingkat yang sesuai, maka proses pengambilan sel telur bisa dimulai.
Jika dilihat dari USG bahwa folikel sudah cukup besar dan siap diambil, dokter akan memberikan Anda injeksi hCG (human chorionic gonadotropin) untuk memicu ovulasi. Proses ini dilakukan sekitar 36 jam sebelum prosedur dilakukan.
Selain itu, Anda juga akan harus melakukan puasa sampai prosedur OPU selesai. Adapun anestesi yang akan diberikan sebelumnya.
Prosedur pengambilan sel telur (OPU)
Sel telur akan disedot menggunakan jarum aspiration. Alat ini akan dimasukan melalui vagina ke arah ovarium. Setelah dimasukkan, jarum aspiration akan menyedot cairan folikel yang berisi telur matang.
Setelah cairan folikel berhasil disedot, cairan tersebut akan diproses di laboratorium. Proses ini ditujukan untuk memisahkan cairan folikel dengan sel telur yang akan dibuahi dalam proses fertilisasi in-vitro.
Pada umumnya, prosedur OPU tidak akan memakan waktu lebih dari 30-45 menit. Setelah prosedurnya selesai, pasien akan diobservasi untuk memastikan komplikasi tidak terjadi.
Setelah prosedur OPU selesai, sel telur akan terus dipantau di laboratorium untuk memastikan tidak ada kelainan yang akan menghambat program IVF-nya.
Pembuahan sel telur merupakan tahap berikut dari proses IVF. Proses pembuahan ini dapat dilakukan secara IVF konvensional atau Injeksi Sperma Intracytoplasmic (ICSI).
Sumber
Girsh, E. (Ed.). (2021). Ovum Pickup (OPU). In A Textbook of Clinical Embryology (pp. 89–94). bab, Cambridge: Cambridge University Press.
Oocyte (egg) retrieval | Emory School of Medicine. (n.d.). Emory School of Medicine. Diakses Juli 25, 2024, dari https://med.emory.edu/departments/gynecology-obstetrics/patient-care/patient-education/oocyte-retrieval/index.htm