Apa yang Anda perlu ketahui:
- Kehamilan dimulai dengan proses fertilisasi dimana sel telur bertemu dengan sperma.
Secara singkat, kehamilan dimulai dari proses fertilisasi, dimana sel telur bertemu dengan sperma. Dari situ, sel zigot yang dihasilkan akan menempel pada dinding rahim, sebelum berkembang selama 9 bulan menjadi seorang bayi keturunan orang tuanya.
Untuk penjelasan yang lebih detil, simak ulasan dibawah ini:
Proses Fertilisasi
Meskipun terdengar sederhana, fertilisasi tidak bisa kapan saja, namun harus pada waktu yang spesifik, tepatnya masa wanita sedang ovulasi.
Masa ovulasi adalah waktu ketika sel telur dilepaskan agar bisa dibuahi oleh sperma.
Kurun waktu terjadinya ovulasi sangat sempit, pasalnya tahap ini hanya terjadi sekali setiap siklus menstruasi. Jika pembuahan tidak terjadi, dinding rahim akan luruh bersama sel telurnya dalam proses menstruasi, dan siklusnya harus berulang lagi.
Saat ovulasi terjadi, fimbriae pada ujung ovarium akan mengarahkan sel telur matang untuk menuju rahim melalui tuba falopi. Lalu, saat pria melakukan ejakulasi di dalam vagina, sperma akan berenang menuju tuba falopi, tempat dimana mereka akan bertemu dengan sel telur.
Dari jutaan sperma yang diejakulasi oleh pria, hanya satu memiliki kesempatan untuk fertilisasi sel telur. Pasalnya, ketika sperma telah membuahi sel telur maka sel telur akan berubah bentuk dan membuat lapisan yang menghalangi sperma lain menembus masuk. Setelah proses fertilisasi terjadi, sel baru yang sudah dibuahi bernama zigot.
Setelah 5 hingga 9 hari konsepsi, zigot akan berpindah ke dalam rahim. Di tahap ini, zigot yang sudah berkembang dikenal sebagai blastokista.
Proses dimana blastokista menempel pada dinding rahim disebut dengan istilah implantasi. Ketika ini terjadi, blastokista akan berkembang menjadi janin, lalu plasenta akan terbentuk juga.
Agar menstruasi tidak terjadi dan dinding rahim Anda tetap terjaga, tubuh akan melepaskan hormon seperti Human chorionic gonadotropin (hCG) untuk menebalkan dinding rahim.
Hormon-hormon lain yang dilepaskan akan memicu perubahan pada tubuh sebagai tanda kehamilan sedang terjadi. Kadar hCG di dalam darah dan urin menjadi cara utama untuk konfirmasi kehamilan.
Perkembangan janin di setiap trimester
Jika dihitung dari hari pertama haid terakhir, kehamilan akan berjalan sekitar 40 minggu. Berikut ini adalah perkembangan yang terjadi di setiap trimester:
Trimester 1 (0 hingga 13 minggu)
Pada trimester utama, Anda akan merasa tanda-tanda kehamilan yang disebabkan oleh pelepasan hormon oleh tubuh. Selain berhentinya siklus menstruasi, Anda akan merasakan beberapa tanda lainnya berupa, mual dan muntah (morning sickness), perubahan pada payudara, perubahan suasana hati, dan berbagai macam gejala lainnya.
Trimester pertama juga merupakan waktu dimana, sebagian besar kasus keguguran akan terjadi.
Di periode ini, janin akan mulai membentuk, mulai dari sistem tubuh hingga organ tubuhnya. Tabung saraf akan terbentuk. Bagian tubuh ini akan berkembang menjadi sistem saraf pusat, termasuk dengan sumsum tulang, otak, dan tulang belakang.
Di minggu keempat, janin akan mulai berbentuk, mulai dari kepala, lalu mata, hidung, telinga, dan mulut. Menghubung ke minggu kelima, lengan dan kaki akan mulai berbentuk.
Pada akhir trimester pertama, janin akan memiliki bobot sekitar kurang lebih 14 hingga 28 gram dengan panjang 7 hingga 10 sentimeter.
Trimester 2 (14 hingga 26 minggu)
Trimester 2 dianggap sebagai honeymoon phase kehamilan karena gejala tidak nyaman pada trimester pertama akan mulai hilang. Ibu hamil akan mendapatkan energi kembali untuk beraktivitas secara normal.
Pada trimester ini, perkembangan kritis akan mulai terjadi, sehingga ibu hamil akan membutuhkan nutrisi yang mencukupi untuk janin dan dirinya sendiri. Pada trimester ini, rambut, bulu mata, dan kuku akan mulai bertumbuh. Selain itu, otak dan sistem saraf akan menjadi lebih responsif.
Trimester 3 (27 hingga 40 minggu)
Seiring dengan pertumbuhan ukuran dan berat bayi, ukuran rahim akan menjadi semakin besar. Pada minggu 28, otak janin akan menjadi semakin matang. Kemudian, paru-paru akan mulai berkontraksi, demi mempersiapkan otot untuk pernapasan.
Bagi ibu hamil, pembesaran rahim akan berdampak kepada kandung kemih, sehingga Anda menjadi lebih sering buang air kecil. Perut yang besar juga akan membuat Anda susah bergerak dan mudah lelah, sehingga aktivitas harus dilakukan secara hati-hati.
Tanda-tanda melahirkan juga akan mulai muncul, seperti kontraksi palsu, dan ibu hamil harus belajar cara membedakannya dengan kontraksi asli.
Jika kamu sedang hamil, pastikan melakukan pemeriksaan pada dokter spesialis kandungan secara rutin. Dengan melakukan ini, kondisi janin akan terpantau dan berbagai gangguan kehamilan bisa dihindari.
Sumber
Cleveland Clinic. (2022, Juni 9). Conception: Fertilization, Process & When It Happens. Cleveland Clinic. Diakses Juni 27, 2024, dari https://my.clevelandclinic.org/health/articles/11585-conception
Nwadike, V. R., & Petre, A. (2020, Oktober 16). What Happens During the Trimesters of Pregnancy? Healthline. Diakses Juni 27, 2024, dari https://www.healthline.com/health/pregnancy/calendar