Rahim memiliki peran penting dalam sistem reproduksi wanita.
Bahkan, bisa dibilang bahwa rahim adalah pusat reproduksi karena janin akan tumbuh dan berkembang disana.
Bagi para wanita, tentunya penting untuk mengetahui ciri-ciri rahim sehat.
Dengan mengetahuinya, gangguan kesehatan yang bisa menyerang bisa dicegah dan diatasi dengan tindakan yang tepat.
Tak hanya itu, mengetahui kondisi rahim juga berguna untuk pasangan yang sedang merencanakan kehamilan.
Lantas, apa saja ciri-ciri rahim yang sehat dan subur? Mari kita simak di bawah ini!
Fungsi Rahim untuk Reproduksi
Rahim adalah sebuah organ reproduksi dengan tiga perannya sebagai berikut:
- Kehamilan: Rahim berfungsi sebagai “rumah” yang nyaman untuk buah hati berkembang dalam kandungan, mulai dari pembuahan hingga buah hati siap dilahirkan. Pada saat proses persalinan, otot yang terdapat pada rahim akan berkontraksi untuk membantu lahirnya buah hati dan menghentikan pendarahan.
- Fertilitas atau kesuburan: Rahim merupakan tempat dimana terjadinya konsepsi atau pembuahan yakni sel telur bertemu dengan sperma.
- Menstruasi: Seiring dengan jalannya siklus menstruasi, dinding rahim akan alami perubahan.
Dengan itu, dinding rahim mengalami penebalan dan kaya akan darah semakin mendekati ovulasi (pelepasan telur dari ovarium).
Apabila telurnya dibuahi maka terjadi kehamilan. Namun apabila tidak dibuahi, terjadi peluruhan dinding rahim yang disebut dengan menstruasi.
Ciri-ciri Rahim yang Sehat dan Subur
Secara fisik, rahim yang sehat bisa dilihat dari posisi dan bentuknya di tubuh.
Posisi rahim beragam. Namun, kebanyakan perempuan memiliki rahim dengan posisi anteversi (miring ke depan, mengarah ke perut).
Namun ada juga posisi lainnya seperti:
- Retroversi: Rahim melengkung ke arah belakang atau sumsum tulang belakang.
- Antefleksi: Rahim menekuk ke depan dengan kemiringan yang dapat menekan kandung kemih.
- Retrofleksi: Rahim menekuk ke depan dengan kemiringan yang dapat menekan punggung bawah.
Selain posisi, bentuk rahim juga dapat beragam. Pada umumnya, bentuk rahim menyerupai buah pir terbalik. Namun, ada beberapa bentuk rahim yang juga sehat seperti:
- Rahim bicornuate: rahim berbentuk hati.
- Rahim arkuata: memiliki bentuk yang mirip dengan rahim pada umumnya namun ada sedikit lekukan di bagian atasnya. Namun bentuk rahim ini tidak mempengaruhi kemampuan wanita untuk hamil.
- Rahim septa: Rahim dibagi menjadi dua bagian.
- Rahim unicornuate: Rahim hanya memiliki satu tuba fallopi.
- Rahim didelphys: Memiliki dua rahim di dalam tubuh.
Cara Mengetahui Kondisi Rahim Sendiri
Tidak perlu membuka perut, Anda bisa melihat kondisi rahim dari beberapa indikator ini.
Pada umumnya, rahim yang sehat atau subur dapat terlihat dari siklus menstruasi. Siklus menstruasi yang baik secara teratur setiap bulan. Siklus ini terjadi setiap 21 sampai 35 hari dan berlangsung selama 3 hingga 7 hari.
Selain itu, menstruasi yang normal menimbulkan nyeri yang ringan atau terjadi tanpa rasa sakit.
Bukan hanya itu, Anda juga dapat menilai kondisi rahim dari keluhan yang dialami sehari-hari, salah satunya adalah keputihan. Keputihan yang normal tidak berbau dan tidak berwarna.
Terakhir, kesuburan juga bisa menjadi indikator kesehatan rahim. Apabila Anda sering melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi selama 12 bulan, tentunya kehamilan mungkin terjadi. Namun apabila belum, sebaiknya Anda memulai konsultasi.
Cara Menjaga Kesehatan Rahim
Untuk menjaga kesehatan rahim, Anda bisa melakukan beberapa perubahan gaya hidup, seperti:
- Makan dengan menu yang seimbang. Berdasarkan studi dari jurnal Obstetric and Gynecology, konsumsi daging merah berlebihan dapat meningkatkan risiko fibroid uterus, sedangkan konsumsi sayur-sayuran seperti contohnya brokoli atau kembang kol dapat menurunkan risiko kondisi tersebut.
- Beraktivitas lebih aktif. Setelah duduk lama, sebaiknya Anda mencoba untuk berdiri dan berjalan sehingga aliran darah bisa lebih lancar. Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk olahraga ringan secara rutin.
- Mengurangi konsumsi kafein. Konsumsi kafein yang berlebih dapat meningkatkan produksi estrogen. Menurut studi yang dilakukan jurnal Fertility and Sterility, wanita yang konsumsi 500 mg kafein (setara dengan 4 gelas) memproduksi estrogen lebih banyak sehingga dapat meningkatkan resiko timbulnya fibroid.
- Mengurangi stress. Yup, stress berlebihan bisa menyebabkan gangguan pada siklus haid.
- Menghentikan konsumsi minuman beralkohol. Selain stress, minuman beralkohol juga bisa menyebabkan gangguan pada siklus haid.
Baca juga: Kenali 7 Jenis Pemeriksaan Pranikah Yang Wajib Dilakukan
Perlukah Konsultasi ke Obgyn?
Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan apabila Anda mengalami salah satu keluhan ini:
- Masalah menstruasi seperti sakit nyeri, darah keluar berlebihan dan siklus haid yang tidak teratur.
- Sulit hamil walaupun sudah berhubungan tanpa kontrasepsi secara sering.
Itulah hal-hal yang menandakan rahim sehat dan subur. Jangan lupa untuk menjalankan gaya hidup sehat agar rahim tetap terjaga.
Apabila dibutuhkan, USG Transvaginal tersedia di Plans, silakan klik tautan tersebut untuk memesannya.
Semoga bermanfaat, ya!
Ditulis oleh: dr. Florencia Adeline
Referensi:
Fertility and Sterility. The uterus and fertility
The Boston Medical and Surgical Journal. Normal position of the uterus