Pernikahan yang sehat secara rohani dan jasmani adalah dambaan bagi semua calon pasangan suami-istri. Agar pernikahan berjalan lancar, ada baiknya jika Anda melakukan pemeriksaan pranikah sebelum lanjut ke hari-H.
Pemeriksaan pranikah tidak hanya membantu Anda mengerti kondisi kesehatan masing-masing, tetapi Anda juga akan mengetahui penyakit yang berpotensi menular pada pasangan atau mungkin diwariskan oleh keturunan.
Apa itu Pemeriksaan Pranikah?
Pemeriksaan pranikah adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan oleh pasangan yang berencana untuk menikah. Tujuan dari pemeriksaan pranikah adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan secara lebih komprehensif.
Pasalnya, pemeriksaan pranikah dapat mendeteksi adanya risiko gangguan kesehatan tertentu yang dimiliki oleh diri sendiri, pasangan, dan keturunan kelak. Selain itu, pemeriksaan ini juga bertujuan mencegah penyebaran penyakit yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual maupun vertikal dari ibu ke anak.
Dengan mengetahui lebih awal, maka bisa dilakukan pengobatan yang sesuai dan pencegahan penularan.
Kenapa Pemeriksaan Pranikah Sebaiknya Dilakukan?
Dengan melakukan pemeriksaan pranikah, kita dapat mengidentifikasi adanya kondisi kesehatan yang mungkin dapat mempengaruhi pasangan setelah pernikahan, seperti adanya kelainan yang diturunkan secara genetika, infeksi menular seksual, atau kondisi medis lainnya.
Salah satu contoh contoh dari kelainan genetik tersebut adalah thalasemia. Pasien dengan thalasemia minor memiliki gejala yang ringan dan mungkin juga tidak disadari. Apabila seseorang dengan thalasemia minor menikah dengan pasangan yang juga yang memiliki kondisi sama, ada kemungkinan 25% thalasemia mayor akan diturunkan kepada anak.
Thalassemia mayor adalah kondisi serius dimana tubuh tidak bisa mendistribusi oksigen kepada seluruh tubuh dengan baik dan akan memerlukan tranfusi darah yang rutin.Dengan mengetahui informasi tersebut, pasangan menjadi lebih bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik dan membantu membuat keputusan yang lebih bijaksana.
Pemeriksaan pranikah juga bisa membantu pasangan lebih mengenal kondisi satu sama lain, saling terbuka sehingga diharapkan bisa mengurangi kemungkinan adanya konflik di kemudian hari.
Jenis-jenis Pemeriksaan Pranikah
Jenis pemeriksaan pranikah bervariasi. Namun, umumnya pemeriksaan pranikah meliputi:
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan darah lengkap: Pemeriksaan ini mencakup hitung sel darah untuk menilai kesehatan umum calon pasangan.
- Pemeriksaan golongan darah dan rhesus: Hal ini penting untuk dilakukan, mengingat adanya pengaruh rhesus tidak cocok. Saat mengandung, rhesus yang berbeda dapat menyebabkan anemia, bahkan keguguran.
- Pemeriksaan kimia darah
- Pemeriksaan penyakit infeksi menular: Ini ditujukan untuk mendeteksi adanya penyakit menular seksual seperti hepatitis B, hepatitis C, HIV/AIDS, sifilis, gonore, dan klamidia.
- Pemeriksaan TORCH: Pemeriksaan ini meliputi Toxoplasma, Rubella dan Herpes (TORCH). Penyakit tersebut bisa berpotensi penularan ke janin saat hamil, dan akan menimbulkan gangguan kesehatan yang serius.
- Pemeriksaan kadar gula darah: sehingga apabila ditemukan adanya ganggguan dari kadar gula darah, bisa dievaluasi lebih lanjut. Apabila memerlukan pengobatan juga bisa diberikan karena seperti yang kita ketahui diabetes merupakan penyakit yang gejala awalnya mungkin bisa menjadi tidak terlalu jelas namun memiliki efek yang negatif terhadap pembuluh darah dan juga kesuburan.
- Pemeriksaan ginekologi bagi perempuan: Pada calon mempelai wanita, pemeriksaan ginekologi bertujuan untuk mendeteksi adanya kelainan yang mempengaruhi kesuburan. Jika saat pemeriksaan ditemukan kelainan seperti PCOS, dokter kandungan dapat memberikan arahan pengobatan untuk meningkatkan kemungkinan hamil setelah menikah.
- Analisa sperma bagi pria: Calon mempelai pria disarankan untuk melakukan analisa sperma. Jika ditemukan adanya gangguan, dokter akan mengidentifikasi penyebabnya, memberikan arahan mengenai tindakan, obat atau suplemen yang diperlukan. Sebagai contoh, pasien yang mengalami varikokel mungkin saja tidak merasakan adanya gejala. Varikokel merupakan penyebab ketidaksuburan yang sering terjadi. 15% pria mengalami varikokel, dan varikokel adalah menyumbang 35% dari penyebab infertilitas primer dan 80% infertilitas sekunder.
Perlu diingat bahwa pemeriksaan pranikah yang dilakukan dapat bervariasi dan pilihan tes spesifik bergantung pada panduan medis yang berlaku serta preferensi pasangan yang bersangkutan.
Kondisi kesehatan Anda dan pasangan akan sangat mempengaruhi masa depan. Dengan itu, pemeriksaan pranikah akan membantu Anda merencanakan rumah tangga secara lebih matang.
Bagi yang sedang mencari, USG Transvaginal atau analisa sperma tersedia di Plans.
Semoga sehat selalu!
Ditulis oleh: dr Florencia Adeline
Referensi:
Asian journal of andrology. Epidemiology of varicocele
Indian Journal of Public Health. Premarital health counseling: A must.
National Center for Biotechnology Information. Genes and Disease.
Researchgate. Premarital health screening – a review and update
World Health Organization. Guidelines for the National Screening Program for Autistic