Apa yang Anda perlu ketahui:
Inseminasi buatan merupakan salah satu prosedur medis yang bisa mengatasi masalah kesuburan. Secara singkat, proses inseminasi buatan dilakukan dengan cara memasukan langsung sperma kepada rahim wanita untuk meningkatkan peluang pembuahan.
Jika dibanding dengan bayi tabung (IVF), prosedur ini relatif lebih terjangkau, dan tidak invasif. Menurut data dari American Society for Reproductive Medicine (AASRM), melakukan tindakan ini dapat meningkatkan kemungkinan hamil sebanyak dua kali lipat.
Indikasi inseminasi buatan
Secara umum, prosedur ini ditujukan untuk membantu pasangan dengan kondisi seperti:
- Infertilitas tanpa alasan jelas.
- Kondisi yang mempengaruhi siklus menstruasi, seperti PCOS, endometriosis, dan lain-lain.
- Masalah pada kualitas sperma pria (jumlah sperma yang rendah, motilitas sperma yang buruk).
- Impotensi atau gangguan ejakulasi pada pria.
- Kelainan fisik yang membuat seks susah dilakukan.
- Salah satu pasangan memiliki penyakit infeksi menular.
- Wanita mengidap alergi sperma.
Tahap-tahap inseminasi buatan
Tentunya, sebelum prosedur ini dilakukan, dokter akan melakukan beberapa tes kesehatan, terutama untuk mengetahui pemicu utama masalah kesuburan Anda dan pasangan. Selain itu, dokter juga akan menanyakan mengenai riwayat kesehatan.
Selanjutnya, dokter juga akan memeriksa kondisi tuba falopi. Melalui saline infusion sonogram (SIS) atau hysterosalpingogram (HSG) dokter dapat memeriksa tuba falopi Anda. Agar prosedur ini sukses, tuba falopi harus terbuka dan berada dalam kondisi sehat.
Berkaitan dengan itu, dokter dapat juga meminta analisa sperma dari pasangan Anda. Dokter akan membutuhkan sampel sel sperma yang terbaik untuk memperluas peluang sukses hamil.
Jika pemeriksaan dilakukan dengan lancar, dokter lalu bisa menjadwalkan kapan prosedur ini dapat dilakukan. Dengan itu, dokter akan melakukan prosedur pada saat ovulasi. Anda bisa memilih untuk menunggu ovulasi terjadi secara alami atau diberi obat untuk mempercepat ovulasi.
Proses inseminasi buatan biasanya berjalan dengan cepat. Di posisi berbaring, dokter akan menggunakan spekulum untuk membuka vagina, lalu dokter akan memasukkan kateter yang berisi dengan sperma pilihan ke dalam vagina. Kateter tersebut akan menyemprotkan sperma ke dalam rahim mendekati tuba falopi. Akhirnya, kateter dan spekulum akan dilepaskan.
Proses ini umumnya tidak menyakitkan, namun mungkin tidak nyaman. Beberapa wanita akan mengalami kram ringan dan bercak darah 1 sampai 2 hari setelah inseminasi dilakukan.
Pasca inseminasi buatan
Setelah inseminasi buatan, Anda tidak memerlukan perawatan tambahan. Dua minggu setelah prosedur, Anda dapat melakukan tes kehamilan dengan test pack.
Jika hasilnya positif, Anda dianjurkan untuk segera ke dokter kandungan. Namun apabila hasilnya negatif, Anda bisa mengulangi proses inseminasi buatan, atau mencoba metode lain seperti IVF.
References
Allahbadia G. N. (2017). Intrauterine Insemination: Fundamentals Revisited. Journal of obstetrics and gynaecology of India, 67(6), 385–392. https://doi.org/10.1007/s13224-017-1060-x
Gurevich, R. (2020, Oktober 2). Is IUI a Successful Fertility Treatment? Verywell Family. Diakses Juni 26, 2024, dari https://www.verywellfamily.com/what-is-the-iui-success-rate-1960191
Johns Hopkins Medicine. Diakses Juli 9, 2024, dari https://www.hopkinsmedicine.org/gynecology-obstetrics/specialty-areas/fertility-center/infertility-services/intrauterine-insemination