Apa yang Anda perlu ketahui:
- Transfer embrio merupakan tahap terakhir dari program bayi tabung (IVF) dimana sel telur yang sudah dibuahi akan dimasukkan ke dalam rahim.
- Prosedur ini dapat dilakukan pada hari ketiga saat embrio pada tahap delapan sel atau hari kelima saat embrio dalam tahap blastosis.
Transfer embrio merupakan tahap terakhir dari program bayi tabung (IVF). Adapun program IVF diawali dengan proses pemeriksaan, dilanjutkan dengan stimulasi ovarium, menggsn Setelah sel telur berhasil dibuahi, dokter akan memilih embrio yang terbaik sebelum transfer embrio. Pada saat transfer embrio, dokter akan menggunakan alat bantu USG dan kateter untuk memasukan embrio ke dalam vagina. .
Tahap-tahap transfer embrio
Berikut ini adalah tahap-tahap prosedur transfer embrio:
- Dokter akan memilih embrio terbaik untuk ditransfer ke rahim 2 atau 3 hari sebelum prosedur akan dijalankan.
- Pada hari pelaksanaan prosedur, dokter akan menggunakan spekulum untuk membuka dinding vagina.
- Dokter akan menggunakan USG untuk mengarahkan kateter saat transfer dilakukan.
- Melalui serviks, kateter yang sudah diisi dengan embrio akan dimasuki ke dalam rahim.
- Saat kateter sudah di posisi, dokter akan menyuntikkan embrio ke rahim.
Meskipun terlihat rumit, prosedur ini tidak menimbulkan rasa nyeri kok.
Jenis-jenis transfer embrio
Pada dasarnya, semua jenis transfer embrio terdiri dari prosedur yang mirip. Namun, bentuk embrio yang akan berbeda tergantung dengan jenis transfer embrio yang dipilih oleh dokter.
Berikut ini merupakan beberapa tipe transfer embrio yang dapat ditemukan:
Pada jenis ini, sel telur yang dibuahi dan dan membentuk embrio akan langsung dipindahkan ke rahim. Proses ini akan memakan waktu sekitar 3-5 untuk melihat perkembangan sel telur.
Transfer embrio beku dilakukan dengan cara membekuka lljlllllkl zuzu. Saat sudah siap ditransfer, embrio akan dicairkan sebelum proses transfer terjadi.
Metode ini banyak direkomendasikan oleh dokter karena pemeriksaan genetik dapat dilakukan terlebih dahulu. Dengan pemeriksaan genetik ini, dokter dapat menurunkan kemungkinan bayi lahir dengan kelainan dan dapat mencegah keguguran.
Dengan metode ini, embrio akan di transfer ke rahim wanita saat proses pembelahan sedang berjalan, sehingga embrio belum bertambah ukurannya. Pada umumnya, transfer jenis ini dilakukan karena tidak semua sel telur akan selamat sampai hari ke 5.
Pada usia 5 hari, embrio akan berbentuk bulat dan semakin berkembang. Meteode ini dipilih untuk meningkatkan peluang janin berttumbuh normal secara genetik jika dibandingkan dengan transfer pada hari ketiga.
Pasca prosedur transfer embrio
Setelah prosedur dilakukan, Anda dapat mengalami efek samping ringan seperti kram, kembung, atau keputihan. Segera berkonsultasi dengan dokter jika gejala tersebut membuat rasa tidak nyaman.
Sekitar 2 minggu setelah prosedur, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan kesuksesan program bayi tabung Anda.
Sumber
Alteri, A., et al., (2024). Eshre guideline: Number of embryos to transfer during IVF/ICSI. Human Reproduction, 39(4), 647–657. https://doi.org/10.1093/humrep/deae010
Hines, R. S., & Cowan, B. D. (2004). Assisted Reproductive Technologies/in vitro fertilization. Clinical Gynecology, 767–778. https://doi.org/10.1016/b978-0-443-06691-7.50058-3