Representasi rahim.

Waspada! 8 Tanda-Tanda IUD Bermasalah yang Perlu Anda Ketahui

Mengetahui tanda-tanda IUD bermasalah merupakan hal preventif yang perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk memasangnya.

Sebab, IUD atau Intrauterine Device biasanya digunakan dalam waktu cukup lama, yakni sekitar 3-12 tahun.

Sayangnya, banyak pengguna jenis kontrasepsi ini yang kurang memahami mengenai pergeseran alat IUD, sehingga akhirnya menimbulkan persoalan.

Nah, untuk mengetahui tentang bagaimana tanda-tanda IUD bermasalah dan apa saja penyebabnya, yuk simak pembahasan di bawah ini.

Apa itu IUD?

IUD (intrauterine device) merupakan salah satu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim dengan tujuan untuk mencegah kehamilan. 

IUD memiliki keunggulan dari segi efektifitas, di mana tingkat keberhasilan IUD mencapai 99 persen.

Selain efektif, IUD juga menawarkan keunggulan dari sisi kemudahan dalam pemasangan dan pelepasan, cost effective, kenyamanan dari segi jangka waktunya yang panjang, tidak memengaruhi gairah seksual, serta dapat digunakan oleh hampir semua wanita.

Namun di satu sisi, IUD tentu juga memiliki beberapa kekurangan, Anda. 

Di antaranya yaitu IUD tidak dapat mencegah infeksi menular seksual, menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi, dan dapat menyebabkan nyeri dalam proses pemasangannya.

Bagaimana Rasa Nyeri yang Mungkin Dapat Anda Alami?

Sebagian besar wanita merasakan ketidaknyamanan pada saat proses pemasangan IUD dan beberapa saat setelahnya. Ketidaknyamanan yang dirasakan dapat berupa nyeri seperti kram.

Dalam beberapa kasus, ada yang menggambarkan rasa nyeri gejala IUD bermasalah seperti sedang haid atau seperti saat menjalani pap smear.

Akan tetapi sebagai catatan, tingkat nyeri yang dirasakan setiap orang beragam dan tidak bisa disamaratakan. Kabar baiknya, secara umum, rasa nyeri yang dirasakan bersifat ringan.

Lalu, Kapan Sebaiknya Kembali ke Dokter Atau Bidan ? 

Anda disarankan untuk kembali melakukan kontrol sekitar 3-6 minggu setelah pemasangan IUD. 

Namun, apabila Anda merasakan adanya masalah pada IUD, segera konsultasikan dengan bidan atau dokter, ya.

Penyebab IUD Bergeser

Permasalahan yang mungkin muncul ialah IUD berpindah posisi. 

Kondisi yang dapat meningkatkan risiko berpindahnya IUD adalah apabila Anda memiliki kontraksi rahim yang kuat selama haid, ruang rahim yang kecil, posisi rahim yang miring atau proses pemasangan yang kurang tepat. 

Pemasangan IUD bersifat steril sehingga risiko terjadi infeksi minimal. 

Namun, apabila Anda mengalami infeksi sebelumnya yang belum diobati atau prosedur pemasangan yang kurang terjaga sterilitasnya, risiko terjadi infeksi dapat meningkat.

Tanda-Tanda IUD Bermasalah

Lalu, bagaimana tanda-tanda IUD bermasalah? Meski tidak bisa disamaratakan, secara umum, ciri-ciri IUD bermasalah adalah sebagai berikut.

  1. Nyeri berkepanjangan. Nyeri yang ditimbulkan dari pemasangan IUD bersifat sementara. Berdasarkan studi, 60% orang merasakan nyeri dalam 24 jam pertama, 30% merasakan nyeri hingga 3 hari dan 20% diantaranya hingga 1 minggu setelah pemasangan. Normalnya, nyeri yang Anda rasakan akan berkurang secara bertahap dalam waktu beberapa jam dan hilang sepenuhnya setelah kurang lebih 3 bulan dari waktu pemasangan.
  2. Nyeri hebat. Tanda IUD bergeser selanjutnya yaitu Anda mungkin akan merasakan nyeri hebat.
  3. Nyeri saat berhubungan. Seharusnya, alat IUD tidak menimbulkan nyeri saat berhubungan. Namun jika Anda mengalami hal ini, bisa jadi IUD yang terpasang bergeser ke tempat yang tidak seharusnya.
  1. Pasangan merasakan adanya IUD saat berhubungan seksual, di mana hal ini tidak seharusnya terjadi.
  2. Anda mengalami infeksi yang ditandai dengan keluarnya cairan berbau dari vagina. Bahkan di beberapa kasus, penderita mungkin saja mengalami demam. Pada dasarnya, IUD bersifat steril dan tidak menimbulkan infeksi.
  3. Perdarahan dengan jumlah yang banyak atau lama.
  4. Infeksi berulang.
  5. Kehamilan. Apabila IUD Anda bermasalah, hal ini dapat menurunkan efektivitas IUD dalam mencegah kehamilan. 

Kehamilan pada saat menggunakan IUD meningkatkan risiko terjadinya kehamilan di luar kandungan atau yang biasa disebut juga dengan kehamilan ektopik.

Cara Mencegah IUD Bermasalah

Pertama-tama, sangat disarankan bagi Anda untuk segera beristirahat setelah menjalani prosedur pemasangan IUD.

Meskipun tidak semua mengalami nyeri setelah pemasangan IUD, namun jangan khawatir apabila Anda mengalaminya.

Anda boleh mengkonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau asetaminofen. 

Namun ada juga pilihan lainnya untuk mengurangi sakit yaitu dengan menggunakan kompres hangat pada bagian perut Anda. 

Setelah IUD terpasang, Anda disarankan untuk tidak berenang, mandi, menggunakan tampon atau menstrual cups dan berhubungan seksual dalam waktu 24 jam.

Apabila Anda menggunakan IUD tipe copper atau non hormonal, Anda boleh berhubungan seksual setelah 24 jam.

Namun, apabila Anda menggunakan tipe yang hormonal, IUD hormonal efektif setelah 7 hari terhitung dari saat pemasangan.

Sekian pembahasan tentang apa saja tanda, dan efek KB IUD bergeser beserta penyebab dan cara mencegahnya.

Apabila Anda merasakan tanda IUD bermasalah seperti yang telah dibahas, jangan sungkan-sungkan ya Anda untuk segera berkonsultasi ke dokter atau bidan untuk mendapatkan tindakan yang lebih tepat.

Kalau Anda tertarik untuk mengetahui tips-tips perempuan lainnya, silakan daftar kepada newsletter Plans di bawah ini!

Ditulis oleh: dr. Florencia Adeline

Sumber:

Open Access Texts: Malposition and displacement of intrauterine devices–diagnosis, management and prevention.

Reproductive Health Journal: Trends in use of and complications from intrauterine contraceptive devices and tubal ligation or occlusion

StatPearls Publishing: Intrauterine Device

Toolkits: Follow-up for new IUD Users

Kembali ke blog

Tulis komentar

Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.