Apa yang Anda perlu ketahui:
- Stimulasi ovarium dilakukan untuk memanenkan sel telur matang sebanyak mungkin untuk dibuahi dengan proses IVF.
- Prosedur ini dilakukan dengan kombinasi hormon sintetis dan obat-obat untuk merangsang ovarium.
Stimulasi ovarium merupakan tahap kedua (setelah pemeriksaan) dari program bayi tabung. Tahap ini dilakukan untuk menghasilkan sel telur matang sebanyak mungkin. Salah satu dari sel telur ini akan dibuahkan untuk dimasukan kembali ke rahim dengan tujuan akhir yaitu mendapatkan keturunan.
Sebelum stimulasi ovarium
Sebagai prosedur, sebelum stimulasi ovarium dilakukan Anda akan melakukan beberapa jenis pemeriksaan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi tubuh Anda. Dokter akan melakukan serangkaian tes seperti:
Ovarian reserve testing
Tes ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi jumlah sel telur melalui pemeriksaan kadar anti-mullerian hormone (AMH), follicle stimulating hormone (FSH), estradiol dan pemeriksaan USG.
Sonohisterografi (SIS) - Pemeriksaan dinding rahim
Tes berikut ini dilakukan dengan menyuntik cairan saline atau yang biasa digunakan sebagai cairan infus ke dalam rahim melalui vagina, sebelum dilanjuti dengan USG untuk melihat rongga rahim (sonohisterografi).
Tahap-tahap stimulasi ovarium
Prosedur ini dilakukan dengan pemberian hormon sintetis dan obat-obatan seperti:
- Follicle-stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH), atau campuran dua-duanya untuk merangsang ovarium untuk meningkatkan jumlah sel telur.
- Human chorionic gonadotropin (hCG), diberikan 8-14 hari setelah suntikan hormon perangsang ovarium untuk merangsang pematangan sel telur dan mencegah ovulasi atau pelepasan sel telur.
- Obat penekan ovulasi untuk menunda pelepasan sel telur.
- Hormon progesteron sintetik akan diberikan pada hari pengambilan sel telur, guna mendukung lapisan dinding rahim untuk penempelan embrio
Proses stimulasi ovarium akan berjalan selama kurang lebih 2 minggu sebelum sel telur dapat diambil. Selama prosedur ini dijalankan, Anda juga harus melakukan USG transvaginal secara rutin untuk memastikan pertumbuhan sel telur, serta tes darah untuk memastikan kadar hormon pada tubuh.
Sebagai tambahan informasi, dikarenakan prosedur ini membutuhkan waktu yang cukup lama, Anda mungkin memerlukan penyuntikan obat secara mandiri di rumah
Stimulasi ovarium dapat diulang beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dokter dapat mengubah dosis hormon yang diberikan demi mencegah terjadinya pertumbuhan sel rendah, terlalu tinggi, atau ovulasi prematur.
Tahap berikutnya ialah pengambilan sel telur. Sel telur yang matang akan disimpan dalam wadah inkubasi berisi cairan khusus untuk dibuahi sperma. Setelah mendapatkan sperma, maka akan dilanjutkan dengan proses pembuahan dimana terjadi proses peleburan antara sperma dan ovum. Proses ini disebut dengan inseminasi. Apabila inseminasi tidak memungkinkan maka akan dilakukan penyuntikan sperma ke sel telur menggunakan jarum mikroskopik. Proses ini dinamakan intracytoplasmic sperm injection (ICSI).
Proses pembuahan yang berhasil akan menghasilkan embrio yang perkembangannya akan dievaluasi. Embrio yang sehat akan dipindahkan ke dalam rahim sekitar 3-5 hari setelah pengambilan sel telur. Embrio dikatakan berhasil jika bertahan 6 hingga 10 hari setelah transfer embrio,
Efek samping yang bisa terjadi
Menurut American Society for Reproductive Medicine (ASRM), hormon sintetis yang digunakan pada prosedur ini berpotensi menyebabkan efek samping seperti:
- Kelelahan.
- Nyeri payudara
- Sindrom hiperstimulasi ovarium (Ovarian Hyperstimulation Syndrome/OHSS), yang dapat menyebabkan ovarium membengkak, kram perut, nyeri perut, dan kembung.
Sumber
American Society for Reproductive Medicine. (2016). Medications for Inducing Ovulation: A Guide for Patients. AMERICAN SOCIETY FOR REPRODUCTIVE MEDICINE. https://www.reproductivefacts.org/globalassets/_rf/news-and-publications/bookletsfact-sheets/english-pdf/booklet_medications_for_inducing_ovulation.pdf
ESHRE Reproductive Endocrinology Guideline Group. (2019). OVARIAN STIMULATION FOR IVF/ICSI. European Society of Human Reproduction and Embryology. https://www.eshre.eu/Guidelines-and-Legal/Guidelines/Ovarian-Stimulation-in-IVF-ICSI