Serba-serbi Bayi Tabung (IVF) Yang Perlu Diketahui

Serba-serbi Bayi Tabung (IVF) Yang Perlu Diketahui

Apa yang Anda perlu ketahui:

  • Program bayi tabung atau in-vitro fertilization (IVF) merupakan teknologi  reproduksi terbantu untuk mengatasi  infertilitas.
  • IVF adalah prosedur dimana pembuahan sel telur dilakukan di luar rahim, sebelum ditanamkan lagi di rahim untuk berkembang sampai kelahiran. 

Program bayi tabung atau juga dikenal dengan nama in-vitro fertilization (IVF) merupakan teknologi reproduksi terbantu untuk mengatasi infertilitas pada pasangan. 

Secara singkat, IVF merupakan proses dimana pembuahan sel telur matang dilakukan di luar rahim, tepatnya di laboratorium. 

Kemudian, embrio tersebut dapat ditanamkan di rahim untuk memulai kehamilan. Prosedur ini bisa dilakukan dengan sel telur dan sperma dari pasangan sendiri, ataupun sel telur dan sperma dari donatur. 

Kenapa IVF dilakukan? 

Pada umumnya, IVF direkomendasikan dokter untuk pasangan yang mengalami infertilitas dan 

sudah mencoba berbagai macam obat dan perawatan tanpa sukses. 

IVF bisa jadi opsi untuk mengatasi masalah infertilitas wanita dan pria, seperti:

  • Sumbatan atau kerusakan lainnya pada tuba falopi
  • Masalah ovulasi
  • Fibroid rahim
  • Endometriosis
  • Kualitas sperma atau sel telur rendah
  • Jumlah sperma rendah 
  • Masalah antibodi yang mempengaruhi kualitas sperma atau sel telur.

Di negara tertentu, embrio juga diperbolehkan untuk ditanam di rahim ibu pengganti bagi pasangan LGBT, single parent atau wanita yang sudah diatas usia 40 tahun. 

Tahap-tahap IVF 

Prosedur IVF terdiri dari 5 langkah berikut ini:


  • Stimulasi ovarium
  • Pada langkah pertama IVF, wanita akan diberikan hormon dan obat kesuburan lainnya untuk memicu ovulasi. Rangkaian terapi stimulasi ovarium ini memiliki tujuan untuk memicu produksi sel telur sebanyak mungkin. Semakin banyak sel telur yang bisa diambil, semakin besar peluangnya kehamilan terjadi. 

    Selama terapi ini sedang dijalani, perkembangan folikel dan sel telur akan dipantau dengan USG transvaginal yang rutin. Kadar hormon FSH, LH dan estradiol juga akan dipantau sebagai indikator terjadinya ovulasi. 


  • Pengambilan sel telur (OPU)
  • Jika sel telur sudah mencapai ukuran yang tepat, maka operasi ovum pick-up (OPU) akan dilakukan untuk mengangkat sel telur dari tubuh wanita. 

    Sel telur akan disedot dengan alat aspiration needle yang merupakan sebuah jarum tipis. Alat tersebut akan dimasukkan ke ovarium melalui vagina, dengan bantuan gambar USG. 

    Prosedur ini akan diulang untuk ovarium lainnya, untuk mendapatkan sel telur berikutnya.


  • Inseminasi dan fertilisasi
  • Di tahap berikut ini, sel telur terbaik yang sudah diambil akan dibuahi dengan sperma yang diambil dari pria. Proses ini dikenal dengan nama inseminasi.

    Proses inseminasi dilakukan di dalam lingkungan terkontrol agar pembuahan sukses terjadi. Lebih dari satu sel telur bisa diinseminasi, demi peluang sukses yang semakin besar.


  •  Kultur embrio
  • Sel telur yang sukses dibuahi, akan membelah dan menjadi embrio. Pada tahap IVF  berikut ini, perkembangan embrio harus dipantau terus oleh teknisi laboratorium untuk memastikan embrio tumbuh dengan baik.


  • Transfer embrio
  • Sekitar 3 sampai 5 hari setelah pembuahan, embrio siap untuk ditempatkan pada rahim wanita. Untuk melakukan proses transfer embrio, dokter akan menggunakan kateter untuk menempatkan embrio ke rahim melalui vagina. Jika embrio tersebut menempel pada dinding rahim (implantasi),  maka kehamilan akan terjadi.  

    Apakah Tingkat Sukses IVF? 


    Peluang suksesnya IVF tergantung dengan banyak faktor, terutama usia wanita dan penyebab infertilitas. Selain itu, pembekuan sel telur juga bisa mempengaruhi tingkat keberhasilannya prosedur IVF.  

    Seiring dengan usia yang bertambah, tingkat keberhasilan IVF cenderung menurun. Menurut data dari Society for Assisted Reproductive Technology (SART), seiring bertambahnya usia, tingkat keberhasilan cenderung menurun kecuali menggunakan sel telur donor.


    Berikut ini tingkat keberhasilan IVF berdasarkan usia wanita pada saat pengambilan sel telur:


    • Di bawah 35 tahun, tingkat keberhasilan keberhasilannya 54,5 persen.
    • 35 hingga 37 tahun, tingkat keberhasilan keberhasilannya 41,1 persen.
    • 38 hingga 40 tahun, tingkat keberhasilan keberhasilannya 26,7 persen.
    • 41 hingga 42 tahun, tingkat keberhasilan keberhasilannya 13,8 persen.
    • 42 tahun ke atas, persentase keberhasilannya 4,2 persen.

    IVF tidak selalu langsung berhasil, namun siklusnya dapat diulang beberapa kali untuk memperluas peluang kehamilan.  


    Pada usia diatas 40 tahun, kualitas sel telur akan menurun secara signifikan, sehingga sel telur memiliki banyak  kelainan kromosom. Dengan itu, wanita pada usia tersebut dianjurkan untuk mengecek kondisi sel telur dengan tes PGT-A. 


    Menjalani IVF adalah keputusan yang cukup besar. Hal ini membutuhkan pertimbangan dari segala aspek seperti kesehatan fisik, kesiapan mental, dan tentu keuangan. 



    Sumber

    Stanek, B., & Ghazal, S. (2023, September 18). IVF Success Rates By Age In 2024 – Forbes Health. Forbes. Diakses Juli 25, 2024, dari https://www.forbes.com/health/family/ivf-success-rates-by-age/

    Todd, N. (2023, September 16). In Vitro Fertilization (IVF): Risks, Success Rate, Procedure, Results. WebMD. Diakses Juli 25, 2024, dari https://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/in-vitro-fertilization

    Kembali ke blog

    Tulis komentar

    Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.