Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS), Salah Satu Efek Samping Terapi Kesuburan

Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS), Salah Satu Efek Samping Terapi Kesuburan

Apa yang Anda perlu ketahui:

  • Ovarian Hyperstimulation Syndrome (Sindrom hiperstimulasi ovarium/OHSS) adalah respons tubuh yang terjadi akibat hormon berlebih. 
  • OHSS biasanya dialami oleh wanita yang mendapatkan terapi hormonal injeksi guna menstimulasi perkembangan sel telur. 
  • Pada sebagian besar kasus, OHSS hanya menyebabkan gejala ringan seperti nyeri, sakit perut, dan diare. Namun ada juga kasus parah yang akan membutuhkan rawat inap. 

  • Salah satu terapi kesuburan yang paling umum digunakan adalah induksi ovulasi, yaitu cara untuk merangsang pelepasan satu atau lebih sel telur dari ovarium. Induksi ovulasi dilakukan dengan menggunakan obat penyubur kandungan yang mengandung hormon buatan.


    Berhubung dengan itu, Ovarian Hyperstimulation Syndrome (Sindrom hiperstimulasi ovarium/OHSS), merupakan respons tubuh yang dapat terjadi jika menerima hormon hCG berlebih. Dengan adanya hCG berlebih, ovarium akan membengkak dan mengeluarkan carian, sehingga ovarium terasa nyeri. 


    Selain itu, mutasi genetik pada reseptor hormon juga dapat menyebabkan OHSS tanpa obat-obatan, namun kasus ini jarang sekali. 

    Faktor risiko OHSS

    OHSS dapat terjadi kepada setiap wanita yang menjalani terapi induksi ovulasi, namun beberapa kondisi ini dapat meningkatkan risikonya:

    • Sindrom ovarium polikistik (PCOS).
    • Tingkat estrogen tinggi saat induksi.
    • Dosis hCG tinggi selama induksi.
    • Menjalani transfer embrio segar bukan beku.
    • Folikel ovarium berukuran besar.
    • Berat badan rendah.
    • Hamil dibawah usia 35.
    • Riwayat OHSS sebelumnya.

    Apakah OHSS sering terjadi? 

    Menurut data dari NHS, sekitar 33% wanita yang sedang menjalani terapi kesuburan seperti bayi tabung (IVF) akan mengalami OHSS ringan. Kasus sedang/parah berkisar di angka sekitar 1%.

    Gejala OHSS

    Gejala OHSS dapat muncul sekitar 1 sampai 2 minggu setelah memulai induksi ovulasi. Seperti dikatakan sebelumnya, kondisi ini dapat memiliki tingkatan yang berbeda, dari sedang sampai parah. 


    Pada kasus OHSS ringan sampai sedang, Anda dapat merasakan gejala seperti berikut ini:

    • Sakit perut.
    • Nyeri pada area lokasi ovarium.
    • Perut kembung dan peningkatan ukuran pinggang.
    • Diare.
    • Mual dan muntah. 

    Pada sebagian besar kasus, kondisi ini akan mereda setelah waktu sekitar seminggu. Kasus yang bersifat parah akan ditandakan oleh gejala seperti:

    • Nyeri perut hebat.
    • Kenaikan berat badan yang drastis dalam 1 hari.
    • Perut mengencang dan membesar
    • Sesak napas.
    • Penurunan rutinitas buang air kecil.
    • Mual dan muntah yang berkepanjangan
    • Sulit buang air kecil

    Komplikasi OHSS

    Pada umumnya, gejala OHSS akan reda dengan waktu. Meskipun itu, pada kasus tertentu OHSS dapat menyebabkan komplikasi sepert:

    • Penumpukan cairan di perut dan terkadang di dada. 
    • Gagal ginjal
    • Terbentuknya gumpalan darah pada kaki atau paru-paru (trombosis).
    • Gangguan elektrolit
    • Gangguan pernapasan

    Diagnosis OHSS

    Beberapa pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis OHSS:


    • Pemeriksaan fisik, terutama ukuran pinggang dan penambahan berat badan secara cepat.
    • USG untuk melihat keberadaan cairan di dalam perut.
    • Rontgen untuk mendeteksi cairan pada dada.
    • Tes darah untuk melihat kadar hormon dan mengukur fungsi ginjal.

    Pengobatan OHSS 

    Cara menangani OHSS sangat tergantung dengan tingkat keparahannya.

    OHSS Ringan

    OHSS yang ringan pada umumnya akan reda setelah sekitar 2 minggu. Penangannya berupa cara untuk menghindari komplikasi dan meredakan gejala seperti:

    • Konsumsi air sebanyak 1,5 sampai 2 liter sehari. 
    • Perbanyak istirahat dan hindari aktivitas berat.
    • Konsumsi paracetamol untuk meredakan nyeri.  
    • Menghindari kafein dan alkohol.
    • Monitor ukuran pinggang dan kenaikan berat badan. 

    OHSS Berat

    Kasus OHSS yang bersifat berat akan membutuhkan rawat inap untuk mencegah terjadinya komplikasi. Bagi kasus-kasus tersebut, berikut ini cara pengobatannya:


    • Infus cairan intravena (IV).
    • Obat untuk meredakan gejala. 
    • Obat untuk menghentikan aktivitas ovarium. 

    Apakah OHSS mempengaruhi kehamilan? 

    Pada umumnya, OHSS tidak akan mengganggu upaya untuk memiliki keturunan. Berdasarkan literatur, OHSS tidak menimbulkan keguguran dan kelainan pada janin. Akan tetapi, OHSS dapat meningkatkan resiko terjadinya preeklampsia, berat badan lahir rendah dan lahir prematur.



    Sumber


    In vitro fertilization (IVF). (2023, September 1). Mayo Clinic. Diakses Juli 9, 2024, dari https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/in-vitro-fertilization/about/pac-20384716

    Sangtani, A., Ismail, M., Weaver, A., & Khan, Z. (2023). Pregnancy Outcomes Associated with Ovarian Hyperstimulation Syndrome: A Retrospective Cohort Study of Infertile Women. Maternal-fetal medicine (Wolters Kluwer Health, Inc.), 5(3), 144–154. https://doi.org/10.1097/FM9.0000000000000192

    Johnson, T. C. (2023, April 23). Ovarian Hyperstimulation Syndrome: Causes, Symptoms, and More. WebMD. Diakses Juli 9, 2024, dari https://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/what-is-ovarian-hyperstimulation-syndrome

    Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS). (2022, November 2). University Hospitals Sussex NHS Foundation Trust.Diakses Juli 9, 2024, dari https://www.uhsussex.nhs.uk/resources/ovarian-hyperstimulation-syndrome-ohss/#who-gets-ohssm

    Ovarian hyperstimulation syndrome. (n.d.). https://mft.nhs.uk/app/uploads/sites/4/2024/01/SMPIL-23-041-OVARIAN-HYPERSTIMULATION-SYNDROME.pdf 

    Kembali ke blog

    Tulis komentar

    Ingat, komentar perlu disetujui sebelum dipublikasikan.