Apa yang Anda perlu ketahui:
- Seiring dengan pertambahan usia, kualitas sperma dapat menurun.
- Kondisi ini disebabkan oleh penurunan kadar testosteron yang akan memulai sejak usia 40 tahun.
- Untuk itu, pasangan Anda dapat menerapkan gaya hidup sehat untuk menjaga kualitas sperma.
Sperma adalah bagian yang penting dari kesuburan pria. Sayangnya, kualitas sperma dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Antara lain faktor genetik, psikologis (stress atau depresi), gaya hidup (rokok, kecanduan alkohol atau obat terlarang), polusi, dan usia.
Iya betul, kualitas sperma dapat menurun seiring dengan pertambahan usia.
Cara mengukur kualitas sperma
Pada umumnya, kualitas sperma dapat dilihat dengan sebuah tes bernama spermiogram. Saat melakukan spermiogram, sampel air mani dari pasien akan dikumpulkan dan diperiksa di laboratorium.
Dalam tes ini, kualitas sel sperma akan diuji dari tiga parameter, yaitu jumlah, kecepatan, dan bentuknya. Selain itu, ada juga volume dan pH air mani yang perlu diperhatikan.
Kualitas sperma dan usia
Menurut jurnal Gynecol Obstet Invest, kualitas sperma dapat dipengaruhi oleh usia. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas sperma adalah produksi hormon testosteron. Tepatnya, pada usia 40an, tubuh pria akan mengalami penurunan kadar hormon testosteron.
Kualitas sperma pada usia 20an sampai 30an
Selama spermatogenesis atau pembentukan sperma, terdapat 1.500 sperma yang dihasilkan setiap detiknya namun yang dilepaskan saat ejakulasi yaitu 20 hingga 300 juta sel sperma.
Kualitas sperma usia 40an dan keatas
Penurunan kadar testosteron pada tubuh pria akan berdampak kepada produksi sperma. Semakin tua usianya seorang pria, volume sperma yang diproduksi akan menurun. Adapun kecepatan sperma yang akan juga menurun, sehingga semakin sulit untuk melakukan pembuahan.
Selain itu, perubahan hormonal akan mengakibatkan perubahan fisik pada tubuh pria. Fungsi kognitif, berat badan, hingga kegairahan seksual bisa terdampak oleh perubahan ini.
Cara menjaga kualitas sperma
Meskipun usia dapat berdampak kepada kesehatan sperma, pasangan Anda bisa menjaga kesehatan sperma dengan menerapkan perubahan gaya hidup seperti:
- 1. Konsumsi makanan sehat
Makanan sehat dipercayai dapat membantu menjaga kualitas sperma. Secara singkat, gizi yang diperlukan sperma adalah:
- Protein dan vitamin B12 dari makanan seperti ikan, daging dan susu untuk menjaga sperma dari peradangan yang disebabkan radikal bebas.
- Likopen pada tomat juga bisa menjaga sperma dari paparan radikal bebas.
- Vitamin C dari buah jeruk, brokoli, dan kentang dapat meningkatkan jumlah sperma.
- Omega-3, asam folat, antioksidan, vitamin E, selenium, dan zinc dapat ditemukan di kacang-kacangan, dan ikan.
- Hindari kafein berlebihan dari teh, kopi, dan soft drink.
- Olahraga rutin
Kenaikan berat badan atau obesitas dapat menurunkan kualitas sperma. Tak hanya itu, olahraga rutin dapat memproduksi endorfin dan melancarkan peredaran darah, sehingga gairah seksual meningkat.
Meskipun itu, jangan sampai olahraga secara berlebihan, karena itu bisa menurunkan kualitas sperma.
- Hindari panas
Testis pria sangat sensitif kepada suhu panas, maka itu aktivitas seperti sauna atau berendam di air panas hanya dibatasi 15 menit saja dan tidak dilakukan lebih dari dua kali seminggu.
- Kelola stres dengan baik
Stres dapat mempengaruhi hormon yang memproduksi sperma, dan mengurangi gairah seks. Lakukan teknik seperti meditasi atau pernapasan agar stres dapat dikelola dengan baik.
- Kurangi rokok dan alkohol
Studi telah menunjukkan bahwa perokok memiliki dampak negatif kepada kualitas sperma. Selain itu, alkohol dapat mempengaruhi produksi hormon testosteron sehingga kualitas sperma menurun.
- Gunakan pengaman saat berhubungan
Penggunaan kondom dapat mencegah penularan infeksi seksual seperti gonore, dan chlamydia yang dapat mempengaruhi produksi sperma.
Sumber
Curley, B., & Morris, G. (2019, Juni 28). Sperm Quality Older Age. Healthline. Diakses Juni 6, 2024, dari https://www.healthline.com/health-news/sperm-fertility-declines-significantly-after-age-50
Matorras, R., Matorras, F., Expósito, A., Martinez, L., & Crisol, L. (2010). Decline in human fertility rates with male age: A consequence of a decrease in male fecundity with aging? Gynecologic and Obstetric Investigation, 71(4), 229–235. https://doi.org/10.1159/000319236
Stanek, B., & Spar MD, M. (2023, Agustus 9). How Male Fertility Changes With Age – Forbes Health. Forbes. Diakses Juni 6, 2024, dari https://www.forbes.com/health/mens-health/male-fertility-by-age/