Apa yang Anda perlu ketahui:
- Siklus menstruasi terbagi menjadi 4 fase, fase menstruasi, folikuler, ovulasi, dan luteal
- Sel telur akan dilepas dari indung telur ke tuba falopi.
- Selain itu, tubuh Anda akan menebalkan lapisan dinding rahim agar sel telur yang sudah dibuahi dapat menempel dan berkembang di rahim.
- Jika pembuahan tidak terjadi, lapisan tersebut akan luruh dan keluar sebagai darah menstruasi.
Siklus Menstruasi normalnya terjadi satu bulan sekali. Pada siklus ini, tubuh Anda mempersiapkan dirinya untuk kehamilan jika terjadi pembuahan.
Siklus ini ditandai dengan pelepasan sel telur dari indung telur ke tuba falopi, dan penebalan dinding rahim atau endometrium.
Nah, jika pembuahan tidak terjadi, maka lapisan dinding rahim akan luruh dan keluar sebagai darah menstruasi.
Pada umumnya, siklus menstruasi akan mulai pada usia 12-14 tahun dan akan berhenti saat masuk menopause pada usia 45-55 tahun.
4 Fase menstruasi
Siklus ini dapat terbagi menjadi 4 fase utama, yaitu fase menstruasi, folikuler, ovulasi, dan luteal. Berikut ini adalah penjelasan setiap fasenya:
Pada fase ini, lapisan dinding rahim akan meluruh karena tidak terjadi pembuahan. Pada umumnya, fase ini akan berlangsung selama 3-7 hari.
Di fase berikut ini, ovarium akan membentuk folikel yang berisi sel telur yang belum matang. Nah, folikel tersebut akan merangsang penebalan pada endometrium. Fase folikuler merupakan fase terlama dari siklus menstruasi dan bertahan selama 14 hingga 21 hari.
Fase ovulasi yang juga dikenal dengan nama masa subur adalah fase dimana ovarium (indung telur) melepaskan sel telur matang yang siap dibuahi sperma ke tuba falopi. Fase ini akan berlangsung pada hari ke 14 dari siklus menstruasi 28 hari.
Pada fase berikut ini, sel telur di dalam ovarium (korpus luteum), akan mengeluarkan progesteron dan estrogen untuk menebalkan rahim dalam rangka persiapan untuk kehamilan. Fase luteal berada di antara waktu ovulasi dan hari pertama menstruasi.
Fase luteal terjadi pada hari ke 15 dari siklus menstruasi 28 hari.
Gejala menjelang menstruasi (PMS)
Premenstrual syndrome (PMS) adalah perubahan fisik, emosi, dan perilaku seseorang akibat perubahan kadar hormon pada tubuh sebelum menstruasi. Saat PMS, Anda dapat mengalami gejala seperti:
- Peningkatan nafsu makan
- Muncul jerawat
- Nyeri pada payudara (mastalgia)
- Perubahan suasana hati
- Sakit kepala
Pastinya, setiap kasus akan berbeda-beda. Beberapa wanita akan merasakan PMS yang lebih parah dalam bentuk premenstrual dysphonic disorder (PMDD). Gejala PMDD merupakan berikut ini:
- Depresi
- Migrain yang parah
- Gelisah
- Perubahan suasana hari yang drastis
Gejala saat menstruasi
Kontraksi rahim dan perubahan hormon selama haid akan menyebabkan gejala seperti:
- Dismenore: Nyeri pada bagian bawah perut
- Nyeri pada bagian lain tubuh seperti punggung bagian bawah, pinggul dan paha.
- Sakit kepala
- Lemas
- Diare
- Suasana hati yang sensitif
Tanda-tanda menstruasi tidak teratur
Siklus menstruasi yang normal akan berjalan dalam periode 21-35 hari, dan menstruasi akan berlangsung sekitar 3-7 hari, dengan jumlah darah sekitar 80ml yang dikeluarkan.
Di luar dari kehamilan, menyusui, atau menopause, siklus menstruasi seorang wanita dewasa bisa dikatakan tidak teratur jika:
- Menstruasi tidak terjadi setiap bulan.
- Siklus berjalan kurang dari 21 hari dan lebih lama dari 35 hari.
- Darah yang keluar banyak, sehingga harus sering mengganti pembalut
- Darah yang keluar sangat sedikit
- Menstruasi sangat pendek.
Apabila sedang mengalami gejala-gejala tersebut, Anda disarankan untuk konsultasi dengan dokter secepatnya. Pasalnya, haid yang tidak teratur bisa menjadi tanda dari infertilitas.
Anda juga bisa memanfaatkan aplikasi Plans untuk melacak siklus haid sehingga lebih sadar dengan kesehatan tubuh sendiri!
Sumber:
Department of Health & Human Services Victoria. (2022, September 6). Menstrual cycle. Better Health Channel. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/menstrual-cycle
Khatri, M. (Ed.). (2023, May 14). Why Is My Period So Random?. WebMD. https://www.webmd.com/women/why-is-my-period-so-random